PERBEDAAN GALVANISE DAN GALVALUME


Galvalum lebih kuat dari Galvanis? Kata siapa ?


Ketika membicarakan lapisan anti karat dalam produk rangka atap baja ringan, sering kita mendengar ungkapan dalam bahasa yang lugas bahwa galvalum lebih kuat dari galvanis, dalam beberapa kesempatan ada yang menyebut galvalum lebih kuat sampai empat kali daripada galvanis. Betulkah pernyataan ini? Apa acuan dari pernyataan ini? Itulah yang seharusnya kita pertanyakan lebih jauh.


GALVANIS

Galvanis adalah suatu proses pelapisan seng pada lembaran baja agar baja tidak mudah berkarat.  Komposisi cairan Galvanis terdiri dari 97% Zinc/seng dan +/- 1% Alumunium sisanya bahan lain hingga 100%.  Disini peran Zinc sangat penting dalam melindungi lembaran baja dari polutan-polutan yang dapat menyebabkan karat pada lembaran baja tersebut.  Zinc yg terdapat pada lapisan akan mengorbankan diri agar termakan oleh polutan-polutan tersebut hingga habis dan baru proses karat di mulai.  Ada beberapa kasus terjadi karat pada pinggirian baja lembaran yang mengalami proses pemotongan, itu biasa terjadi,tetapi jangan kuatir karat tersebut tidak akan langsung menyerang kedalam plat baja lembaran dikarenakan terlindungi oleh lapisan Galvanis.   Proses pelapisan itu sendiri dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan sistem penghantaran arus listrik yang dikenal dengan Elektro Galvanise, atau pencelupan biasa yang dikenal dengan Hot-dipped Galvanise.  Proses pencelupan galvanis sendiri bisa terbagi 2 yaitu; 1. Proses pencelupan konvensional, yaitu baja ( biasanya produk jadi ) di celupkan ke dalam cairan timah. 2. Proses pencelupan continous hot-dipped galvanising yaitu Baja di celupkan ke dalam cairan timah yang berlangsung secara terus menerus tanpa terputus. Plat baja yang di celup adalah plat baja gulungan / coil sehingga pada ujung mesin celup galvanis ini terdapat alat yang dinamakan Incoiler dan Recoiler.

 

GALVALUME

Sedangkan untuk proses pelapisan Galvalume hanya di lakukan dengan continous hot dipped atau saat ini sudah ada yang dikenal pula dengan NOF ( Non Oxides Furnace ) prosess. Secara umum proses ini sama seperti Continous hot-dipped cuma beda bak/kolam tempat penampungan cairan lapisan dan proses pemanasannya saja. Komposisi cairan pelapis untuk Galvalume terdiri dari Alumunium 55% dan Zinc/seng 45%, sisanya bahan-bahan lain hingga 100%.  Karena kandungan alumunium yang tinggi pada Galvalume membuat Galvalume lebih baik untuk daya tahan karat dibandingkan dengan Galvanis.  Namun perlu juga di ingat bahwa Alumunium sangat rentan/tidak tahan terhadap semen dibandingkan dengan Zinc / seng. Dan Alumunium tidak akan berkorban untuk melindungi baja terhadap polutan-polutan karat. Tetapi alumunium jauh lebih tahan terhadap karat dibandingkan dengan Zinc/seng.  Jadi mudahnya kita dapat katakan bahwa Baja Lembaran yang dilapisi alumunium akan sangat tahan terhadap karat tetapi tidak tahan terhadap keropos dibandingkan dengan baja lembaran yang dilapisi oleh seng.


Pemakaian anti karat sesuai dengan standar internasional ASTM A 1003/A 10003M-05 adalah MINIMAL 150 gram/m2 untuk pelapisan Galvalum/Almunium Zinc dan MINIMUM 180 gr/m2 untuk pelapisan Galvanis. Mengapa standar internasional? Karena sampai saat ini belum ada standar nasional untuk sistem rangka atap baja ringan, sehingga standar internasional menjadi acuan yang relevan, Walaupun belum ada standar nasional struktur rangka atap baja ringan, bukan berarti produsen dapat menjual barang dengan kualitas di bawah standar yang seharusnya, tetapi bertanggung jawab memberikan informasi yang benar kepada calon konsumennya, karena itu mari kita selalu CERMAT .



Bila anda berminat memasang Atap Baja Ringan dirumah anda,anda bisa HUBUNGI KAMI